Indanya Kebersamaan

Indanya Kebersamaan
DEMPO

Rabu, 22 Oktober 2008

BINATANG LANGKA

Binatang langka-langka

Photo Sharing and Video Hosting at PhotobucketKura-kura binatang yang sangat menarik untuk dipelihara.Kalau melihat binatang ini saya seperti melihat binatang purba yang usianya sudah jutaan tahun yang lalu, tapi masih ada sampai sekarang. Kura-kura yang sudah dipelihara ada 27 ekor.

Berikut adalah beberapa preview dari antara hewan langka. Adapun hewan langka dibawah ini tidak hanya terdapat di Indonesia.


1. Babi Rusa



Babirusa (Babyrousa babirussa) hanya terdapat di sekitar Sulawesi, Pulau Togian, Malenge, Sula, Buru dan Maluku. Habitat babirusa banyak ditemukan di hutan hujan tropis. Hewan ini gemar melahap buah-buahan dan tumbuhan, seperti mangga, jamur dan dedaunan. Mereka hanya berburu makanan pada malam hari untuk menghindari beberapa binatang buas yang sering menyerang.

Panjang tubuh babirusa sekitar 87 sampai 106 sentimeter. Tingginya hanya 65-80 sentimeter dan berat tubuhnya bisa mencapai 90 kilogram. Biasanya mereka hidup berkelompok dengan seekor pejantan yang paling kuat sebagai pemimpinnya.

Binatang yang pemalu ini bisa menjadi buas jika diganggu. Taringnya panjang mencuat ke atas, berguna melindungi matanya dari duri rotan. Babirusa betina melahirkan satu sampai dua ekor satu kali melahirkan. Masa kehamilannya berkisar antara 125 hingga 150 hari. Bayi babirusa itu akan disusui selama satu bulan, setelah itu akan mencari makanan sendiri di hutan bebas. Selama setahun babirusa betina hanya melahirkan satu kali. Usia dewasa seekor babirusa lima hingga 10 bulan, dan dapat bertahan hingga usia 24 tahun.

Mereka sering diburu penduduk setempat untuk dimangsa atau sengaja dibunuh karena merusak lahan pertanian dan perkebunan. Populasi hewan yang juga memangsa larva ini kian sedikit hingga termasuk dalam daftar hewan yang dilindungi. Jumlah mereka diperkirakan tinggal 4000 ekor dan hanya terdapat di Indonesia.

Sejak tahun 1996 hewan ini telah masuk dalam kategori langka dan dilindungi oleh IUCN dan CITES. Namun masih sering dijumpai perdagangan daging babirusa di daerah Sulawesi Utara. Karena itu, pusat penelitian dan pengembangan biologi LIPI bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat beserta Departemen Kehutanan dan Universitas Sam Ratulangi mengadakan program perlindungan terhadap hewan langka ini. Perlindungan tersebut meliputi pengawasan habitat babirusa dan membuat taman perlindungan babirusa di atas tanah seluas 800 hektar.


2. Orang Utan



Istilah orang utan diambil dari bahasa Melayu, yang berarti manusia (orang) hutan.

Mereka memiliki tubuh yang gemuk dan besar, berleher besar, lengan yang panjang dan kuat, kaki yang pendek dan tertunduk, dan tidak mempunyai ekor.

Orang utan berukuran 1-1,4 m untuk jantan, yaitu kira-kira 2/3 kali ukuran seekor gorila.

Tubuh orang utan diselimuti rambut merah kecoklatan. Mereka mempunyai kepala yang besar dengan posisi mulut yang tinggi.

Orang utan jantan memiliki pelipis yang gemuk. Mereka mempunyai indera yang sama seperti manusia, yaitu pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecap, dan peraba.

Telapak tangan mereka mempunyai 4 jari-jari panjang ditambah 1 ibu jari. Telapak kaki mereka juga memiliki susunan jari-jemari yang sangat mirip dengan manusia.


3. Macan Tutul



Macan Tutul atau dalam nama ilmiahnya Panthera pardus adalah salah satu dari empat kucing besar. Hewan ini dikenal juga dengan sebutan harimau dahan. Pada mulanya, banyak orang berpikiran bahwa Macan Tutul adalah hibrida dari Singa dan Harimau.

Macan Tutul berukuran besar, dengan panjang tubuh antara satu sampai dua meter. Spesies ini pada umumnya memiliki bulu berwarna kuning kecoklatan dengan bintik-bintik berwarna hitam. Bintik hitam dikepalanya berukuran lebih kecil. Macan Tutul betina serupa, dan berukuran lebih kecil dari jantan.

Daerah sebaran Macan Tutul adalah di benua Asia dan Afrika. Spesies ini mempunyai lebih dari 30 subspesies yang ditemukan di segala macam habitat, mulai dari hutan tropis, gurun, savanah, pegunungan dan daerah pemukiman.

Macan Tutul adalah hewan penyendiri, yang saling menghindari satu sama lain. Spesies ini lebih aktif di malam hari. Karena tingkat kematian anak yang tinggi, betina biasanya mempunyai satu sampai dua anak, yang tinggal bersama induknya sampai macan muda berumur sekitar antara satu setengah sampai dua tahun.

Macan Tutul merupakan pemburu oportunitis, yang menggunakan segala kesempatan untuk mendapatkan mangsanya. Mereka memakan hampir segala mangsa dari berbagai ukuran. Mangsa utamanya terdiri dari aneka hewan menyusui, binatang pengerat, ikan, burung, monyet dan binatang-binatang lain yang terdapat disekitar habitatnya.

Pada umumnya, Macan Tutul menghindari manusia. Namun macan yang kurang sehat, kelaparan atau terluka sehingga tidak dapat berburu mangsa yang biasa, dapat memangsa manusia. Ada peristiwa mengenai seekor Macan Tutul jantan di Rudraprayag memangsa lebih dari 125 jiwa, dan seekor Macan Tutul betina yang disebut "Macan Tutul Panar" memangsa lebih dari 400 jiwa pada awal abad ke-20 di India.

Beberapa subspesies dari Macan Tutul seperti Macan Kumbang dari Indonesia terancam punah, namun secara umum Macan Tutul dievaluasikan sebagai Beresiko Rendah di dalam IUCN Red List.


4. Macan Kumbang



Macan Kumbang atau Macan Tutul Jawa, atau Harimau Hitam, yang dalam nama ilmiahnya Panthera pardus melas adalah salah satu subspesies dari Macan Tutul yang hanya ditemukan di hutan tropis, pegunungan dan kawasan konservasi pulau Jawa, Indonesia.

Seperti Macan Tutul lainnya, Macan Kumbang berukuran besar, dan mempunyai indra penglihatan dan penciuman yang tajam. Subspesies ini pada umumnya memiliki bulu seperti warna sayap kumbang yang hitam mengilap, dengan bintik-bintik gelap berbentuk kembangan yang hanya terlihat di bawah cahaya terang. Bulu hitam Macan Kumbang mungkin merupakan hasil evolusi dalam beradaptasi dengan habitat hutan yang lebat dan gelap. Macan Kumbang betina serupa, dan berukuran lebih kecil dari jantan.

Macan Kumbang adalah hewan soliter, kecuali pada musim berbiak. Hewan ini lebih aktif berburu mangsa di malam hari. Mangsanya yang terdiri dari aneka hewan biasanya diletakkan di atas pohon.

Macan Kumbang merupakan satu-satunya kucing besar yang masih tersisa di Pulau Jawa. Subspesies ini jika disilangkan dengan Macan Tutul biasa, memiliki anak macan yang berwarna seperti kedua induknya, kuning tutul ataupun hitam.

Sebagian besar populasi Macan Kumbang dapat ditemukan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan, penangkapan liar, serta daerah dan populasi dimana hewan ini ditemukan sangat terbatas, Macan Kumbang dievaluasikan sebagai Terancam Punah di dalam IUCN Red List dan didaftarkan dalam CITES Appendix I. Satwa ini dilindungi di Indonesia, yang tercantum di dalam UU No.5 tahun 1990 dan PP No.7 tahun 1999.


5. Penyu Laut



Gerakannya yang unik dan khas seakan menggambarkan kelihayan perenang dasar laut yang mempesona. Ini mungkin bisa menggambarkan betapa unik dan indah melihat penyu laut berenang bebas di bawah permukaan laut. Dengan menggerakkan kedua kaki renang depan untuk mengontrol gerakan dan kecepatan, hewan ini bergerak gesit di dasar laut. Juga dengan bantuan kaki belakang sebagai penyeimbang seakan memberikan kesempurnaan gaya renang yang memukau.

Ada beberapa jenis (species) penyu laut yang hidup di perairan . Diantaranya penyu hijau atau dikenal dengan nama green turtle (Chelonia mydas), penyu sisik atau dikenal dengan nama Hawksbill turtle (Eretmochelys imbricata), penyu lekang atau dikenal dengan nama Olive ridley turtle (Lepidochelys olivacea), penyu belimbing atau dikenal dengan nama Leatherback turtle (Dermochelys olivacea), penyu pipih atau dikenal dengan nama Flatback turtle (Natator depressus) dan penyu tempayan atau dikenal dengan nama Loggerhead turtle (Caretta caretta). Dari jenis ini Penyu Belimbing adalah penyu terbesar dengan ukuran mencapai 2 meter dengan berat 600 - 900 kg. Yang terkecil adalah penyu lekang dengan ukuran paling besar sekitar 50 kg.

Penyu hijau adalah salah satu jenis penyu laut yang umum dan jumlahnya lebih banyak di banding beberapa penyu lainnya. Jenis seperti penyu belimbing di laporkan telah sangat berkurang jumlahnya dan termasuk salah satu jenis yang hampir hilang di perairan , hanya beberapa tempat yang masih sesekali menjadi tempat memijah bagi jenis penyu ini. Penyu belimbing adalah penyu yang di lindungi dan masuk dalam CITES (Convention on International Trade of Endangered Species) Appendix 1. Meskipun jumlahnya lebih banyak di banding penyu lainnya, populasi penyu hijau tiap tahun berkurang oleh penangkapan dan membunuhan baik sengaja maupun tidak sengaja yang terperangkap oleh jarring dasar laut.

Penyu laut, umumnya bermigasi dengan jarak yang cukup jauh dengan waktu yang tidak terlalu lama. Kita mungkin masih ingat salah satu adegan dalam film Nemo, saat induk jantan Nemo bertemu dengan gerombolan penyu hijau yang bermigrasi. Tidak persis sama dengan pola migrasi penyu umumnya, namum jelas memberikan gambaran bahwa penyu laut bermigrasi sebagai rangkaian dari siklus hidupnya. Pernah di laporkan migrasi penyu hijau yang mencapai jarak 3.000 km dalam 58 – 73 hari. Beberapa penelitian lain mengungkapkan bahwa penyu yang menetas di perairan , di temukan di sekitar perairan dan Hawaii .

Penyu laut khususnya penyu hijau adalah hewan pemakan tumbuhan (herbivore) namun sesekali dapat menelan beberapa hewan kecil. Hewan ini sering di laporkan beruaya di sekitar padang lamun (seagrass) untuk mencari makan, dan kadang di temukan memakan macroalga di sekitar padang alga. Pada padang lamun hewan ini lebih menyukai beberapa jenis lamun kecil dan lunak seperti (Thalassia testudinum, Halodule uninervis, Halophila ovalis, and H. ovata). Pada padang alga, hewan ini menyukai (Sargassum illiafolium and Chaclomorpha aerea). Pernah di laporkan pula bahwa penyu hijau memakan beberapa invertebrate yang umumnya melekat pada daun lamun dan alga.

Penyu laut adalah adalah hewan yang menghabiskan hampir seluruh hidupnya di bawah permukaan laut. Induk betina dari hewan ini hanya sesekali kedaratan untuk meletakkan telut-telurnya di darat pada substrate berpasir yang jauh dari pemukiman penduduk. Untuk penyu hijau, seekor Induk betina dapat melepaskan telur-telurnya sebanyak 60 – 150 butir, dan secara alami tanpa adanya perburuan oleh manusia, hanya sekitar 11 ekor anak yang berhasil sampai kelaut kembali untuk berenag bebas untuk tumbuh dewasa. Beberapa peneliti pernah melaporkan bahwa presentase penetasan telur hewan ini secara alami hanya sekitar 50 % dan belum di tambah dengan adanya beberapa predator-predator lain saat mulai menetas dan saat kembali kelaut untuk berenang. Predator alami di daratan misalnya kepiting pantai (Ocypode saratan, Coenobita sp.), Burung dan tikus. Dilaut, predator utama hewan ini antara lain ikan-ikan besar yang beruaya di lingkungan perairan pantai.

Sangat kecilnya presentase tersebut lebih diperparah lagi dengan penjarahan oleh manusia yang mengambil telur-telur tersebut segera setelah Induk-induk dari penyu tadi bertelur.

Sangat di sayangkan memang, walaupun beberapa daerah pengeraman alami telur penyu jauh dari pemukiman penduduk, namun tidak luput dari perburuan illegal oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Kondisi ini semakin menurunkan populasi penyu laut di lingkungan asli mereka. Keunikannya tidak akan tampak lagi, saat banyak dari penduduk pantai merusak dan menjarah telur-telur meraka, memburuh induk-induk meraka dan merusak rumah-rumah mereka.

Dewasa ini memang sangat mendesak adanya upaya manajeman perlindungan lingkungan asli hewan ini yang tidak hanya berlaku pada suatu kawasan perteluran hewan ini namun juga di beberapa daerah yang merupakan jalur migrasi hewan ini dalam mencari makan.

Upaya konservasi dan perlindungan harusnya bukan hanya di atas kertas saja namun lebih kearah praktek pemeliharaan yang rill guna menjaga kelangsungan hidup dan lingkungan alami hewan ini.

Tentunya upaya ini akan bermuara ke realitas perlindungan lingkungan yang rill dan pemeliharaan biodiversity laut agar anak cucu kita masih dapat menyaksikan hewan ini berenang lincah di lautan bebas. Semoga.


6. Kelinci Belang Sumatra



Seekor kelinci belang Sumatera (Nesolagus netscheri) terekam kamera penjebak yang dipasang dalam hutan. Kelinci yang tubuhnya bergaris dan bertelinga pendek itu tergolong hewan sangat langka.Dalam 35 tahun terakhir, kelinci belang Sumatera hanya terlihat tiga kali. Sebelumnya, ia juga pernah terekam kamera penjebak pada tahun 2000 dan disaksikan langsung seorang ilmuwan pada tahun 1972.

“Kelinci yang panjang tubuhnya 30 centimeter terekam kamera penjebak di Taman Nasional Bukit Barisan,” kata Colin Poole, direktur Program Asia Wildlife Conservation Society (WCS). Ia mengatakan, informasi mengenai spesies ini sangat terbatas karena itu bukti eksistensinya di alam sangat menggembirakan sekaligus memastikan pentingnya konservasi hutan di wilayah tersebut.

Sebab, hilangnya kelinci Sumatera dipicu semakin berkurang habitatnya karena desakan aktivitas manusia, misalnya perambahan hutan serta alih fungsi hutan menjadi kawasan perkebunan atau pertanian. Kelinci belang Sumatera diklasifikasikan sebagai hewan yang terancam punah (critically endangered) dalam daftar merah (red list) WCS.

Kelinci belang tidak hanya ditemukan di Pulau Sumatera. Pada tahun 1999, para peneliti menemukannya juga di Pegunungan Annamite yang terletak di perbatasan Laos dan Vietnam. Namun hasil pengukuran sampel DNA menunjukkan sifat yang sangat berbeda dengan kelinci belang Sumatera dan diperkirakan telah terpisah sejak 8 juta tahun lalu. Kerabat kelinci belang Sumatera ini kini diberi sebutan kelinci belang Annamite.


7. Binturung


Binturung (Arctictis binturong) adalah sejenis musang bertubuh besar, anggota suku Viverridae. Beberapa dialek Melayu menyebutnya binturong, menturung atau menturun. Dalam bahasa Inggris, hewan ini disebut Binturong, Malay Civet Cat, Asian Bearcat, Palawan Bearcat, atau secara ringkas Bearcat. Barangkali karena karnivora berbulu hitam lebat ini bertampang mirip beruang yang berekor panjang, sementara juga berkumis lebat dan panjang seperti kucing (bear: beruang; cat: kucing).

8. Okapi



Okapi (Okapia johnstoni) adalah mamalia dari Hutan Hujan Ituri di Afrika Tengah. Walaupun hewan ini memiliki kesamaan belang kulit dengan zebra, okapi memiliki perkerabatan lebih dekat dengan jerapah. Kemiripannya dengan zebra dan jerapah menimbulkan dugaan adanya persilangan antara keduanya, tapi walaupun adanya kesamaan ciri tertentu, hewan ini sebenarnya tidak secara dekat berkerabat dengan zebra. Hewan yang berasal dari Hutan Hujan Ituri di timur laut Republik Demokratik Kongo ini baru diketahui oleh penduduk setempat pada tahun 1901.

9. Kukang



Kukang kadang-kadang disebut pula malu-malu—adalah jenis primata yang bergerak lambat. Warna rambutnya beragam, dari kelabu keputihan, kecoklatan, hingga kehitam-hitaman. Pada punggung terdapat garis coklat melintang dari belakang hingga dahi, lalu bercabang ke dasar telinga dan mata. Berat tubuh 0,375-0,9 kg, panjang tubuh dewasa 19-30 cm.

Di Indonesia, satwa ini dapat ditemukan di Sumatra, Jawa dan Kalimantan. Satwa ini menjadi incaran untuk dijadikan hewan peliharaan.

Undang-undang Indonesia melindungi satwa ini berdasarkan UU RI No.5 Tahun 1990. Status CITES: Appendix II/Tahun 2001, status IUCN: Rentan (Vulnerable)/Tahun 2002.



Jumat, 18 Juli 2008

Cara membuat Wivi

Panduan Membuat Antena KalengAntena sudah jadi

Kemarin saya dan mas lilik suheri (UPT Team) sengaja membuat dokumentasi pembuatan antena kaleng. Tutorial ini sangat panjang dan tidak mungkin saya tuliskan di blog ini karena bandwidth limited (bandwidth orang Indonesia). Tapi sebagai panduan sebelum Anda merencanakan membuat atau mendownload tutorial ini baca penjelasan berikut ini.

Pertama, untuk dapat mendownload file ini Anda harus bergabung dulu di Yahoo Sunatan atau kalau tidak mau bergabung silakan cari di AMIKOM.

Kedua, tetapkan tujuan di area mana Anda berada. Jika Anda berada di wilayah Hot Spot Area yang tidak terproteksi untuk akses internetnya maka Anda sangat cocok untuk membaca tutorial ini dan mengimplementasikannya. Sangat cocok juga bagi mahasiswa yang di kampusnya menyediakan AP (Access Point), dengan syarat jarak kos dan kampus tidak terlalu jauh. Cocok juga bagi Anda yang ingin mengekplorasi signal Wi-Fi yang ada di angkasa tempat Anda tinggal. Biasanya ada juga Wi-Fi yang aksesnya dibuka untuk umum (kalau Indonesia kelihatannya jarang ada yang seperti ini).

Ketiga, belilah perangkat berikut di toko elektronik terdekat di kota Anda (kecuali WLAN Card) untuk membuat antena kaleng.

  1. Belilah kaleng yang mempunyai diameter 10 centimeter dan panjangnya 33 centimeter (lebih gpp, nanti bisa dipotong). Biasanya kaleng yang mempunyai diameter seperti ini adalah kaleng twister atau astor. Ingat belinya di supermarket jangan di toko komputer atau toko elektronik, harganya sekitar Rp. 11—14.000;-
  2. WLAN Card jenis PCI untuk PC biasa (komputer jangkrik) merk bebas. Punya saya D-Link DWL G510 yang harganya dulu Rp. 380.000, sekarang kira-kira harganya Rp. 340.000 dengan merk terbaru DWL G520.
  3. Kabel RG 58 sepanjang 15 meter maksimal, lebih panjang dari itu tidak disarankan karena bisa memperlambat transfer data. Punya saya sendiri panjangnya 7 meter yang tadinya 13 meter.
  4. SMA Connector (bukan anak SMA) harganya Rp. 11.000;-
  5. N Connector atau Socket TNC Segel Chasis.
  6. Plug TNC RG 58 CRMPG.
  7. 4 baut dan 4 mur (bukan murniramli lho), untuk lebih jelasnya silakan lihat nota pembelian dibawah.

Nota pembelian

Keempat, Download tutorialnya di Yahoo Sunatan pada folder file.

Post ini ada karena banyak yang meminta kepada saya untuk menuliskan kembali artikel pembuatan antena kaleng seperti yang pernah saya tulis di blog lamaku.

Semoga tulisan saya bermanfaat bagi yang memerlukan. Saya minta maaf jika metode penulisan, penggunaan bahasa, dan beberapa istilah yang saya gunakan kurang tepat karena minimnya pengetahuan saya.

Jumat, 04 Juli 2008

Kenangan 5















(Licat Patra Jaya, Deslian Dwi Permana, A. David, Gina Pasha, Herlia Mariestah)
Rame-rame














Paskibraka 2007














Istana BOGOR
PASKIBRAKA SMA RAHMANIYAH SEKAYU













Tahap Seleksi Paskibraka 2008

Selasa, 01 Juli 2008

Kenangan 6


































Sangga Putra, (Licat, acep, rano, eko, wahid, aula, deslian, andre, lehan, soedjadmiko, peby)















Piala Kita



















Reny, Siska















Armaleni (Pimpinan Sangga Putri)




















Zuraidah & Yentri



















Pengambilan Hadiah
















Kiri-Kanan( Soedjadmiko, Licat, Ibrahim, Yentri, Acep, Deslian)


















Zuraidah& Sri Apriyanti

Kenangan 12



















Kenangan Pramuka

Semoga semua tambah semangat untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi

Senin, 30 Juni 2008

Kenangan 7









Pramuka-Pramuki Pramuka Banyak Daki (dak olah mandi)

Kenangan 8







kekompakan dan kerja sama yang kuat membawa sebuah keberhasilan.....


Senin, 09 Juni 2008

Mawar dalam Cinta ku



































Mawar yang cantik
Saat Semua yang aku rindukan ada bersama ku, rasanya aku tak inggin kebesamaan ini hanya tinggal kenangan, aku ingin kebersamaan ini menjadi cerita yang abai dalam kehidupan ku, aku ingin semua yang aku lalui menjadi mimpinya, terutama segala waktu pada saat bersama dengan mu, baik jalan yang telah kita lewati, tempat yang perna kita singgahi, taman yang inda yang perna kita duduk disana, namun,,,,,,itu semua memang hanya harapan dalam hayalan..........yang entah kapan akan terwujut, atau tak akan perna akan terjadi......yang ada dan jelas benar keberadaannya adalah aku sangan "Mencintai Mu Sayang" baik dalam kenangan, nyata atau pun tidak engkau adalah yang aku dambahkan dan tak ingin aku berpisa dengan mu( Gambaran Mawar ini Ungkapan Indanya Cinta ku bagaikan mawar yang sedang bermekaran)